Cyberlife · November 23, 2024 0

Rudal Hipersonik Baru Rusia: Ancaman Besar bagi Ukraina?

Rudal Hipersonik – Kota Dnipro, Ukraina, baru-baru ini menjadi sasaran serangan udara Rusia yang memicu ledakan besar selama tiga jam. Serangan ini berbeda dari serangan sebelumnya dan memunculkan spekulasi tentang senjata baru. Beberapa jam setelah serangan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jarak menengah konvensional baru dengan nama sandi Oreshnik, yang berarti “pohon hazel” dalam bahasa Rusia.

Putin mengklaim bahwa rudal Oreshnik memiliki kecepatan luar biasa, melesat hingga Mach 10 (2,5-3 km per detik) atau 10 kali kecepatan suara, menjadikannya hampir mustahil untuk dicegat dengan sistem pertahanan udara modern.

Menurut laporan intelijen militer Ukraina, Oreshnik bukan sekadar rudal biasa, tetapi tergolong rudal balistik antarbenua (ICBM) generasi baru. Rudal ini mampu mencapai kecepatan hingga Mach 11 dan dapat menempuh jarak sejauh 1.000 km hanya dalam waktu 15 menit. Lebih mengkhawatirkan lagi, Oreshnik dilengkapi dengan 6 hulu ledak, masing-masing membawa 6 submunisi yang memungkinkan serangan multi-target dalam satu peluncuran.

Dengan kemampuan seperti ini, Oreshnik menjadi ancaman serius bagi Ukraina, baik dari segi kecepatan maupun daya destruktifnya. Teknologi ini mencerminkan eskalasi signifikan dalam kemampuan militer Rusia, sekaligus memberikan tantangan besar bagi pertahanan udara Ukraina di tengah konflik yang terus memanas.

Rudal Oreshnik: Kecepatan yang Membawa Ancaman Lebih Besar

Jika klaim Vladimir Putin dan laporan intelijen Ukraina benar, maka rudal Oreshnik telah berada di puncak kemampuan teknologi rudal hipersonik. Dengan kecepatan mencapai Mach 10 hingga Mach 11, hanya sedikit senjata di dunia yang mampu menandingi kemampuan tersebut.

Kecepatan menjadi faktor kunci dalam efektivitas rudal modern. Semakin cepat sebuah rudal melaju, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya kejut, tetapi juga mengurangi peluang pihak lawan untuk bereaksi. Dalam kasus rudal Oreshnik, yang hanya membutuhkan 15 menit untuk menempuh jarak 1.000 km, waktu respon militer menjadi sangat terbatas, membuat sistem pertahanan udara hampir mustahil untuk melacak dan mencegat.

Kemampuan ini menjadikan Oreshnik lebih dari sekadar senjata ofensif; ia adalah ancaman strategis yang bisa memberikan tekanan besar pada lawan. Dengan waktu yang minim untuk bereaksi, rudal ini berpotensi mengubah dinamika konflik di kawasan, memberikan keunggulan signifikan bagi Rusia dalam situasi perang yang semakin intensif.

Rudal Oreshnik: Tantangan Baru untuk Sistem Pertahanan Modern

Rudal balistik seperti Oreshnik memiliki jalur penerbangan khas, meluncur ke atas melalui atmosfer dalam jalur lengkung sebelum turun menuju target. Dalam fase turun, rudal ini mendapatkan kecepatan tambahan, meningkatkan energi kinetiknya. Kemampuan ini memungkinkan rudal bermanuver secara dinamis, sehingga sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara seperti Patriot buatan AS.

Semakin tinggi kecepatan rudal, semakin sulit bagi sistem pertahanan untuk mencegatnya. Hingga saat ini, Ukraina berhasil mencegat sekitar 80% rudal yang ditembakkan Rusia. Namun, rudal dengan kecepatan lebih tinggi seperti Oreshnik dirancang untuk menurunkan tingkat keberhasilan itu, memberikan keunggulan strategis bagi Rusia.

Menurut Ilya Kramnik, pakar militer Rusia, Oreshnik kemungkinan berada di ujung atas kelas rudal jarak menengah, dengan jangkauan antara 2.500 hingga 3.000 km dan potensi mencapai 5.000 km. Hal ini memungkinkan rudal tersebut untuk menjangkau hampir seluruh wilayah Eropa, meskipun belum cukup untuk menjangkau Amerika Serikat.

Rudal ini tidak hanya mengandalkan kecepatan, tetapi juga kekuatan destruktif. Vladislav Shurygin, analis militer, menyebut bahwa Oreshnik mampu menembus bunker yang terlindungi di kedalaman tanpa memerlukan hulu ledak nuklir, memberikan fleksibilitas taktis dalam berbagai situasi.

Dari perspektif internasional, Justin Crump, CEO perusahaan peneliti risiko Sibylline, menyatakan bahwa Oreshnik memiliki kapasitas serius untuk menantang pertahanan udara modern, terutama di Ukraina. “Rudal balistik jarak pendek Rusia telah menjadi salah satu ancaman terkuat bagi Ukraina. Sistem yang lebih cepat dan lebih canggih seperti ini meningkatkan level ancaman itu secara signifikan,” ujarnya.

Dengan teknologi baru yang dirahasiakan hingga saat ini, rudal Oreshnik tidak hanya menjadi ancaman lokal, tetapi juga potensi pengubah permainan dalam persenjataan militer global.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.