Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana melakukan evaluasi mendalam terhadap laporan keuangan berbagai perusahaan BUMN, terutama yang beraset besar. Langkah ini diambil untuk memastikan ketepatan dan kejujuran dalam laporan keuangan yang sering kali tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa ada banyak laporan yang memperlihatkan kondisi yang tidak akurat. Dalam upayanya, korupsi dan manipulasi laporan keuangan akan menjadi fokus utama dalam pengawasan, demi menciptakan transparansi lebih baik di lingkungan BUMN.
Rosan menekankan pentingnya menghindari praktik yang sering kali disebut mempercantik laporan keuangan. Dia menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, tekanan untuk menunjukkan keuntungan yang besar dengan cara tidak etis tidak akan ditoleransi.
Misi Danantara dalam Memperbaiki Laporan Keuangan BUMN
Misi utama Danantara adalah memastikan bahwa setiap laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan-perusahaan negara adalah akurat. Hal ini untuk meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap BUMN yang ada.
Rosan berkomitmen untuk melakukan koreksi menyeluruh terhadap laporan yang dianggap menyesatkan. Dia percaya bahwa integritas laporan keuangan adalah kunci dalam menarik minat investor dan mempertahankan kepercayaan publik.
Pemeriksaan ini akan menyangkut laporan-laporan yang selama ini dianggap telah dimanipulasi. Dengan langkah ini, Danantara berharap dapat menciptakan standar baru dalam penyajian laporan keuangan yang lebih transparan dan akuntabel bagi semua pemangku kepentingan.
Langkah-Langkah untuk Mengurangi Korupsi dan Manipulasi
Rosan mengambil langkah tegas dengan memotong bonus komisaris yang selama ini dianggap terlalu tinggi dalam konteks pekerjaan mereka. Langkah ini merupakan bagian dari upayanya untuk menghilangkan insentif yang mendorong praktik korupsi.
Selain itu, Danantara juga akan memperketat pengawasan terhadap peran komisaris agar tidak terlibat dalam manipulasi laporan keuangan. Penegasan ini bertujuan untuk membuat pengawasan yang lebih efisien dan bertanggung jawab.
Rosan menegaskan bahwa selama dia memimpin, semua tindakan yang dilakukan akan diarahkan untuk melawan korupsi secara tegas. Para komisaris yang terlibat dalam praktik merugikan akan mendapat sanksi serius.
Pentingnya Akuntabilitas dalam BUMN
Akuntabilitas menjadi salah satu landasan utama dalam menciptakan kepercayaan di kalangan masyarakat. Rosan berpendapat bahwa jika masyarakat percaya pada BUMN, maka investasi dari pihak swasta pun akan meningkat.
Dia menekankan bahwa transparansi dalam laporan keuangan akan mengurangi kemungkinan terjadinya praktik curang. Oleh karena itu, setiap informasi yang disajikan harus jelas dan tidak menyesatkan agar mampu mempertahankan kepercayaan publik.
Lebih jauh, Rosan menyatakan bahwa setiap tindakan yang diambil Danantara adalah investasi untuk masa depan. Dengan menciptakan lingkungan yang bebas dari kecurangan, BUMN diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat.