Optimisme Bisnis Ditegaskan, Persiapan Buyback Saham oleh Bank Mandiri

Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia, baru-baru ini melaporkan laba bersih sebesar Rp4,14 triliun hingga bulan September. Capaian positif ini menunjukkan ketahanan bisnis dan efektivitas strategi pengelolaan yang diterapkan di tengah perubahan ekonomi yang kian dinamis.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menekankan bahwa pertumbuhan laba kali ini didorong oleh peningkatan pendapatan non-bunga, yang semakin menguat dan mencapai kontribusi 32% terhadap total pendapatan. Dalam konteks ini, bank terus berfokus pada efisiensi biaya dan pengelolaan yang disiplin.

“Kami memprioritaskan penguatan fundamental yang berkelanjutan dengan memperluas sumber pendapatan dan memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya dalam keterangan resmi. Transformasi digital dalam sektor perbankan menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan yang solid.

Peningkatan Pendapatan Digital Banking yang Signifikan

Bank Mandiri mencatat pertumbuhan pendapatan dari layanan digital banking yang meningkat 11% secara bulanan. Super app Livin’ dan platform KOPRA menjadi faktor kunci yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini, menunjukkan adanya pergeseran preferensi nasabah ke layanan digital.

Selain digital banking, pendapatan dari sektor treasury juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai 10%. Kedua sektor ini dinilai mampu menjaga stabilitas pendapatan non-bunga secara berkelanjutan di tengah tantangan pasar.

Perluasan sumber pendapatan yang berulang menjadi langkah strategis untuk memastikan kesinambungan profitabilitas. Bank Mandiri berkomitmen untuk menjaga fungsi intermediasi tetap solid, termasuk dalam penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Kualitas Aset dan Prinsip Kehati-hatian yang Terjaga

Performa finansial Bank Mandiri menunjukkan kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan prinsip kehati-hatian. Dengan total penyaluran kredit mencapai Rp1.764 triliun dan DPK Rp1.884 triliun, keduanya tumbuh di atas rata-rata industri.

Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di level 1,03% pada September menunjukkan kualitas aset yang terjaga dengan baik. Ini jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata NPL industri, menunjukkan manajemen risiko yang efektif.

Soliditas kinerja ini adalah hasil dari disiplin dalam pengelolaan risiko dan strategi bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan. Inisiatif untuk terus meningkatkan kualitas aset menjadi fokus utama dalam menjalankan operasional bank.

Strategi Aksi Korporasi dan Kepercayaan Terhadap Prospek Jangka Panjang

Dalam upaya untuk memperkuat fundamental perusahaan, Bank Mandiri telah mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback yang telah disetujui dalam RUPS Maret. Aksi ini merupakan sinyal nyata kepercayaan manajemen terhadap kekuatan model bisnis bank.

Manajemen juga mengungkapkan bahwa hasil buyback diharapkan dapat mendukung program kepemilikan saham pegawai. Langkah ini tentu merupakan bentuk komitmen dalam meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan memastikan keberlanjutan nilai perusahaan.

“Buyback ini merupakan sinyal positif bagi para investor dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Novita. Langkah strategis ini mendukung tata kelola yang baik dan menunjukkan manajemen yang proaktif dalam menjaga kinerja perusahaan.

Bank Mandiri optimis akan terus mencapai pertumbuhan berkualitas ke depan, sejalan dengan semangat memajukan ekonomi nasional. “Kami akan terus berinovasi dan memperkuat peran kami di sektor ini,” tambah Novita.

Dengan kinerja keuangan yang resilien, berbagai strategi yang diterapkan menunjukkan bahwa Bank Mandiri berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan. Ini adalah komitmen untuk menciptakan nilai tidak hanya bagi stakeholder, tetapi juga untuk kemajuan perekonomian Indonesia secara menyeluruh.

Keseluruhan strategi ini diharapkan dapat menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu pilar penting dalam dunia perbankan Indonesia. Ke depan, bank akan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan layanan yang lebih baik.

“Kami percaya bahwa dengan dasar yang kuat dan strategi yang tepat, Bank Mandiri akan mampu menjawab tantangan di masa depan,” tutup Novita. Langkah ini mengindikasikan keseriusan bank dalam mencapai tujuan jangka panjang yang berkelanjutan.